Dkompanies.com
Situs Informasi Perusahaan Indonesia

25 Istilah Yang Paling Sering Dipakai Didunia Investasi

gambar 25 Istilah Yang Paling Sering Dipakai Didunia Investasi

Investasi merupakan salah satu cara untuk menanamkan modal pada suatu perusahaan.

Dalam dunia investasi, terdapat berbagai istilah yang sering dipakai.

Berikut ini adalah 25 istilah yang sering dipakai dalam dunia investasi penanaman modal perusahaan beserta penjelasannya yang sangat detail.

25 Istilah yang Sering Dipakai dalam Dunia Investasi Penanaman Modal Perusahaan

Berikut adalah 25 istilah yang sering dipakai dalam dunia investasi penanaman modal perusahaan:

1. Return on Investment (ROI)

ROI merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian suatu investasi. ROI dihitung dengan membagi keuntungan bersih dengan modal awal yang ditanamkan. Contoh penerapan: Jika modal awal yang ditanamkan sebesar Rp 10.000.000,- dan keuntungan bersihnya sebesar Rp 2.000.000,-, maka ROI yang didapat adalah 20%.

2. Capital Gain

Capital gain adalah selisih antara harga jual dengan harga beli saham atau aset investasi. Contoh penerapan: Jika seseorang membeli saham seharga Rp 1.000.000,- dan menjualnya seharga Rp 1.500.000,-, maka capital gain yang didapat adalah Rp 500.000,-.

3. Risk Management

Risk management adalah proses pengelolaan risiko dalam investasi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Contoh penerapan: Seorang investor memilih untuk menyebar investasinya pada beberapa jenis instrumen investasi agar jika terjadi kerugian pada salah satu instrumen investasi, maka kerugian tersebut tidak terlalu besar.

4. Diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi investasi yang dilakukan dengan menyebar investasi pada berbagai jenis instrumen investasi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Contoh penerapan: Seorang investor memilih untuk menanamkan modalnya pada beberapa jenis instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan properti.

5. Blue Chip Stocks

Blue chip stocks adalah saham-saham dari perusahaan-perusahaan yang memiliki reputasi yang baik dan memiliki kinerja keuangan yang stabil. Contoh penerapan: Saham perusahaan PT Telkom Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) termasuk dalam kategori blue chip stocks.

6. Asset Allocation

Asset allocation adalah proses penentuan alokasi dana pada berbagai jenis instrumen investasi. Tujuannya adalah untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Contoh penerapan: Seorang investor memutuskanuntuk menanamkan sebagian modalnya pada saham, obligasi, dan emas dengan alokasi dana yang berbeda-beda sesuai dengan profil risikonya.

7. Portfolio

Portfolio adalah kumpulan dari berbagai jenis instrumen investasi yang dimiliki oleh seorang investor. Contoh penerapan: Seorang investor memiliki portfolio investasi yang terdiri dari saham, obligasi, properti, dan emas.

8. Equity

Equity adalah bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Contoh penerapan: Jika seseorang memiliki saham perusahaan sebesar 10%, maka ia memiliki equity sebesar 10% dari total kepemilikan perusahaan.

9. Dividend

Dividend adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham. Contoh penerapan: Jika suatu perusahaan membagikan dividen sebesar Rp 10.000,- per saham, maka pemegang saham akan menerima dividen tersebut sesuai dengan jumlah saham yang dimiliki.

10. Bond

Bond atau obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah. Contoh penerapan: Jika seseorang membeli obligasi dari pemerintah sebesar Rp 10.000.000,-, maka pemerintah akan membayar kembali obligasi tersebut beserta bunganya pada waktu yang telah ditentukan.

11. Mutual Fund

Mutual fund atau reksa dana adalah bentuk investasi yang mengumpulkan dana dari sejumlah investor dan mengelolanya dalam berbagai jenis instrumen investasi. Contoh penerapan: Seorang investor dapat membeli unit penyertaan reksa dana saham yang menginvestasikan dana investor pada saham-saham yang terdaftar di bursa efek.

12. Index Fund

Index fund adalah reksa dana yang mengikuti pergerakan indeks saham tertentu. Contoh penerapan: Seorang investor dapat membeli unit penyertaan reksa dana indeks yang mengikuti pergerakan indeks saham tertentu seperti indeks LQ45 di bursa efek Indonesia.

13. Stock Split

Stock split adalah pembagian saham menjadi beberapa bagian untuk meningkatkan likuiditas saham. Contoh penerapan: Jika suatu perusahaan melakukan stock split 2:1, maka setiap saham yang dimiliki oleh pemegang saham akan menjadi 2 saham dengan harga yang lebih rendah.

14. Initial Public Offering (IPO)

Initial Public Offering (IPO) adalah proses penawaran saham perdana suatu perusahaan kepada masyarakat. Contoh penerapan: Saat perusahaan baru go public, perusahaan tersebut akan menawarkan saham perdana kepada masyarakat dengan harga tertentu.

15. Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)

Price to Earnings Ratio(P/E ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan laba per lembar saham. Contoh penerapan: Jika harga saham suatu perusahaan sebesar Rp 10.000,- per lembar saham dan laba per lembar sahamnya sebesar Rp 500,-, maka P/E ratio yang didapat adalah 20.

16. Market Capitalization

Market capitalization adalah nilai total pasar saham suatu perusahaan. Contoh penerapan: Jika suatu perusahaan memiliki 10.000.000 lembar saham dan harga sahamnya sebesar Rp 1.000,- per lembar saham, maka market capitalization perusahaan tersebut adalah Rp 10.000.000.000,-.

17. Volatility

Volatility adalah tingkat fluktuasi harga saham atau instrumen investasi lainnya. Contoh penerapan: Jika harga saham suatu perusahaan naik dan turun secara drastis dalam waktu yang singkat, maka pergerakan harga saham tersebut dikatakan volatil.

18. Hedge Fund

Hedge fund adalah bentuk investasi yang dikelola oleh manajer investasi yang memiliki kebebasan dalam memilih instrumen investasi. Contoh penerapan: Seorang investor dapat menginvestasikan dana pada hedge fund yang dikelola oleh manajer investasi yang memiliki track record yang baik.

19. Futures

Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan. Contoh penerapan: Seorang investor dapat membeli kontrak futures untuk membeli atau menjual saham tertentu pada harga tertentu di masa depan.

20. Options

Options adalah kontrak untuk membeli atau menjual aset pada harga tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan sebelumnya. Contoh penerapan: Seorang investor dapat membeli kontrak options untuk membeli atau menjual saham tertentu pada harga tertentu di masa depan dengan harga yang sudah ditentukan sebelumnya.

21. Leverage

Leverage adalah penggunaan dana pinjaman untuk meningkatkan potensi keuntungan. Contoh penerapan: Seorang investor meminjam dana sebesar Rp 100.000.000,- untuk diinvestasikan pada saham dengan harapan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

22. Short Selling

Short selling adalah penjualan saham atau aset investasi lainnya yang dimiliki seseorang dengan harapan harga saham atau aset investasi tersebut akan turun. Contoh penerapan: Jika seseorang menjual saham yang dimilikinya dengan harapan harga saham tersebut akan turun, maka ia melakukan short selling.

23. Liquidity

Liquidity adalah kemampuan untuk menjual saham atau aset investasi lainnya dengan harga yang wajar dalam waktu yang singkat. Contoh penerapan: Saham yang likuid adalah saham yang mudahdijual dalam waktu yang singkat tanpa mempengaruhi harga saham tersebut.

24. Stop Loss

Stop loss adalah perintah untuk menjual saham atau aset investasi lainnya pada harga tertentu jika harga tersebut turun hingga batas tertentu. Contoh penerapan: Seorang investor menetapkan stop loss pada saham yang dimilikinya pada harga Rp 1.000,- per saham jika harga saham tersebut turun hingga batas Rp 900,- per saham.

25. Fundamental Analysis

Fundamental analysis adalah analisis terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan untuk menilai potensi keuntungan di masa depan. Contoh penerapan: Seorang investor melakukan fundamental analysis pada suatu perusahaan dengan melihat laporan keuangan, pertumbuhan laba, dan posisi keuangan perusahaan.

Demikianlah 25 istilah yang sering dipakai dalam dunia investasi penanaman modal perusahaan beserta penjelasannya yang sangat detail. Dalam melakukan investasi, sangat penting untuk memahami istilah-istilah ini agar dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan. Selamat berinvestasi!

Sumber: https://www.investopedia.com/

Disclaimer: Konten disadur dari berbagai sumber yang ditujukan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi. Kesalahan pada isi, kesalahan penulisan, kesalahan pemaknaan dan atau hal kesalahan lainnya tidak dimaksudkan untuk tujuan apapun. Karenanya kami harapkan kebijaksanaan Anda semua dalam menelaah konten di dkompanies.com. Informasi, saran, kritik dan perbaikan dapat anda lakukan melalui email kami di dkompanies[at]gmail.com

Iklan by Adsterra

Dkompanies

Dkompanies.com situs yang menyajikan informasi perusahaan-perusahaan Indonesia, berita, strategi, tips binsis, UMKM, keuangan dll.

About

Dkompanies.com hanya menampilkan berita dan informasi perusahaan yang bekerjasama dengan kami. Kami membantu para rekanan untuk mengenalkan dan memasarkan semua aktivitas bisnis dan penawarannya kepada khalayak ramai. Informasi lebih lanjut tentang dkompanies.com silahkan hubungi kami melalui email tertera.
X
X
X